Arsip Blog

Minggu, 05 Juli 2009

Sejarah Seni Rupa


PENGERTIAN SENI
Seni adalah fenomena manusiawi yang tumbuh dalam hati, memberikan suasana dan sensasi estetis pada setiap indera yang dimiliki manusia. Seni merupakan secuil gambaran kekuasaan Tuhan yang dipinjamkan pada manusia berupa kekuasaan untuk mencipta, merasa dan memberikan kehendak atau karsa yang tertanam pada tiap-tiap jiwa manusia berupa talenta yang berkembang dan terlatih oleh raga.



Salah satu cabang seni visual antara lain Seni Rupa. Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika. Dalam Bahasa Inggris seni rupa dikenal dengan istilah fine art. Namun, sesuai perkembangan dunia seni modern, istilah fine art menjadi lebih spesifik kepada pengertian seni rupa murni untuk kemudian menggabungkannya dengan desain dan kriya ke dalam bahasan visual arts.

Seni rupa dibedakan ke dalam tiga kategori, yaitu seni rupa murni, kriya, dan desain. Seni rupa murni mengacu kepada karya-karya yang hanya untuk tujuan pemuasan ekspresi pribadi seperti seni lukis, seni grafis, seni patung, seni instalasi, seni pertunjukan, seni keramik, film/movie, koreografi dan fotografi. Desain dan kriya lebih menitikberatkan fungsi dan kemudahan produksi. Contoh kriya antara lain kriya kayu, tekstil, keramik dan rotan. Beberapa seni desain yang populer contohnya arsitektur, desain grafis, interior, fashion, serta desain produk maupun kemasan.

SEJARAH UMUM SENI RUPA
1.Seni Rupa Purbakala
Seni lukis berkaitan erat dengan gambar. Berdasarkan hasil penelitian, gambar telah dikenal oleh manusia sejak zaman prasejarah. Hal ini ditandai dengan banyaknya peninggalan-peninggalan prasejarah yang memperlihatkan bahwa nenek moyang manusia telah mulai membuat gambar pada dinding-dinding gua untuk mencitrakan bagian-bagian penting dari kehidupan mereka sejak ribuan tahun yang lalu,.

Pada zaman prasejarah, lukisan atau gambar dibuat dengan menggunakan materi yang sederhana seperti arang, kapur, atau bahan lainnya. Salah satu teknik terkenal gambar prasejarah yang dilakukan orang-orang gua adalah dengan menempelkan tangan di dinding gua, lalu menyemburnya dengan kunyahan daun-daunan atau batu mineral berwarna. Teknik tersebut menghasilkan jiplakan tangan berwana-warni di dinding-dinding gua yang masih bisa dilihat hingga saat ini. Sedangkan, lukisan pada zaman prasejarah kebanyakan dibuat di atas bidang datar seperti dinding, lantai, kertas, atau kanvas.

Manusia prasejarah melukis objek-objek sederhana yang erat dengan kehidupan mereka. Objek yang sering muncul dalam karya-karya purbakala antara lain manusia, binatang, serta obyek-obyek alam lain seperti pohon, bukit, gunung, sungai, dan laut. Akurasi karya yang disajikan tidak selalu serupa dengan aslinya. Pelukis purbakala biasanya membuat gambar tanpa memperhatikan proporsionalieme objek yang digambar. Proporsi-proporsi eksrim sebuah gambar lebih menggambarkan ekspresi pelukis atas objek yang digambar. Misalnya, gambar seekor banteng dibuat dengan proporsi tanduk yang luar biasa besar dibandingkan dengan ukuran tanduk asli. Pencitraan ini dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis yang menganggap tanduk adalah bagian paling mengesankan dari seekor banteng. Karena itu, citra mengenai satu macam obyek menjadi berbeda-beda tergantung dari pemahaman budaya masyarakat di daerahnya. Pencitraan ini menjadi sangat penting karena juga dipengaruhi oleh imajinasi. Dalam perkembangan seni lukis, imajinasi memegang peranan penting hingga kini.

2.Seni Rupa Klasik
Pada zaman klasik lukisan kebanyakan dimaksudkan untuk tujuan-tujuan tertentu. Aliran seni lukis yang terkenal zaman itu dibuat berdasarkan motivasi Propaganda dan Mistisme. Di zaman ini lukisan sidah dapat dibuat dengan akurasi yang baik, hal ini dimaksudkan untuk meniru semirip mungkin bentuk-bentuk yang ada di alam. Perkembangan ilmu pengetahuan merupakan faktor utama yang mempengaruhi karya seni, karena masyarakat telah sadar bahwa seni lukis mampu berkomunikasi lebih baik daripada kata-kata dalam banyak hal. Selain itu, kemampuan manusia untuk menetap secara sempurna telah memberikan kesadaran pentingnya keindahan di dalam perkembangan peradaban.

3.Seni Rupa Abad Pertengahan
Pada abad pertengahan agama mulai diterima dan mempengaruhi karya-karya seni rupa. Akibatnya, seni lukis mengalami perubahan makna dari sebelumnya. Ilmu pengetahuan dianggap sebagai sihir yang bisa menjauhkan manusia dari pengabdian kepada Tuhan. Akibatnya, seni lukis pun tidak lagi bisa sejalan dengan realita. Kebanyakan karya seni di abad pertengahan lebih menggambarkan simbol-simbol dibandingkan dengan realita. Hal ini mengakibatkan perlambatan perkembangan seni pada zaman ini.

Pada zaman ini lukisan digunakan untuk alat propaganda dan religi. Lahirnya karya-karya abstrak mulai terlihat, hal ini disebabkan oleh pengaruh beberapa agama yang mengharamkan penggambaran makhluk hidup sehingga terjadi pemisahan simbol bentuk yang “benar” dari benda. Maka, terciptalah aliran-aliran baru seperti abstrakisme yang menggambarkan makhluk hidup dengan bentuk-bentuk sederhana sebagai simbol-simbol agama. Pada zaman ini berkembang seni-seni patung yang dibuat untuk penyembahan para Dewa. Patung dan arca para Dewa dibuat berdasarkan ajaran yang dibawa oleh agama yang mempengaruhi imajinasi seniman masa itu.

4.Seni Rupa Zaman Renaissance
Pada zaman ini seni lukis kembali berkembang terutama di benua Eropa. Berawal dari kota Firenze, setelah kekalahan dari Turki, banyak sekali ahli sains dan kebudayaan (termasuk pelukis) yang menyingkir dari Bizantium menuju daerah semenanjung Italia sekarang. Dukungan dari keluarga deMedici yang menguasai kota Firenze terhadap ilmu pengetahuan modern dan seni membuat sinergi keduanya menghasilkan banyak sumbangan terhadap kebudayaan baru Eropa.

Seni Rupa menemukan jiwa barunya dalam kelahiran kembali seni zaman klasik. Sains di kota ini tidak lagi dianggap sihir, namun sebagai alat baru untuk merebut kembali kekuasaan yang dirampas oleh Turki. Pada akhirnya, pengaruh seni di kota Firenze menyebar ke seluruh Eropa hingga Eropa Timur. Tokoh yang banyak dikenal dari masa ini antara lain Tomassi, Donatello, Leonardo da Vinci, Michaelangelo dan Raphael.


5.Art Nouveau
Revolusi Industri di Inggris telah menyebabkan mekanisasi di dalam banyak hal. Barang-barang dibuat dengan sistem produksi massal dengan ketelitian tinggi. Sebagai dampaknya, keahlian tangan seorang seniman tidak lagi begitu dihargai karena telah digantikan kehalusan buatan mesin.

Sebagai jawabannya, seniman beralih ke bentuk-bentuk yang tidak mungkin dicapai oleh produksi massal (atau jika bisa, akan biaya pembuatannya menjadi sangat mahal). Lukisan, karya-karya seni rupa, dan kriya diarahkan kepada kurva-kurva halus yang kebanyakan terinspirasi dari keindahan garis-garis tumbuhan di alam.

Seni grafis mulai berkembang pada zaman ini. Seni grafis mulai dikenal di Jerman. Sejarah seni grafis di Jerman mempunyai ciri fungsi ganda, yaitu sebagai alat disain bebas di satu sisi, dan sebagai alat reproduksi di sisi lain. Teknik-teknik cetakan gambar, yakni memperbanyak garis dan bidang permukaan, bisa ditelusuri sampai masa sebelum adanya perkembangan manusia. Namun fakta yang penting bagi seni grafis modern bukanlah tekniknya, melainkan cetakan di atas kertas sebagai media massa. Cetakan kertas pertama muncul dari teknik cetakan kayu (cetakan timbul) di wilayah selatan Jerman pada awal abad 15. Beberapa tahun kemudian menyusul hasil cetakan lempeng tembaga yang diukir dan etsa (cetakan tenggelam). Metode-metode ini mencapai puncaknya yang sangat mengesankan dalam karya-karya Albrecht Dürer dan Albrecht Altdorfer.

Sebuah perubahan revolusioner dalam perkembangan seni grafis terjadi setelah ditemukannya litografi (cetakan datar) oleh Aloys Senefelder pada 1796 di München. Dalam waktu singkat temuan ini menyebar luas di seluruh Eropa dan digunakan baik untuk ilustrasi buku maupun untuk iklan (contohnya untuk plakat-plakat Jugendstil). Bengkel seni grafis di Bauhaus menghubungkan bidang-bidang yang terpisah dari disain grafis dan seni grafis bebas dan memberikan dorongan-dorongan baru terhadap perkembangan seni grafis abad 20 dengan jangkauan internasional. Setelah perang dunia kedua seniman-seniman Jerman mencoba cara-cara baru dalam mendisain melalui metode cetakan sablon yang dikembangkan di Amerika (Burchard, 2003).


6.Seni Kontemporer
Seni rupa terus berkembang hingga memasuki era millennium. Pada zaman modern seperti sekarang ini seni tidak hanya terpaku pada objek-objek alam. Seniman zaman klasik dan abad pertengahan mungkin menampilkan karya-karya romantisme pada zaman itu, mereka dapat melukis objek alam yang mereka temui serta simbol-simbol yang melambangkan agama tertentu. Namun, seniman modern tidak mengalami masa dimana para pelukis klasik dapat menemui fenomena dan realita pada zamannya. Sehingga, seniman-seniman kontemporer lebih mengutamakan ekspresi serta pesan-pesan yang terkandung dalam karya-karyanya. Objek-objek benda dan alat-alat transportasi modern merupakan objek yang paling mungkin dibuat. Hal ini mengakibatkan munculnya aliran-aliran baru dalam seni rupa seperti pop art, abstraksi, ekspresionisme dan sebagainya.

Perkembangan seni rupa modern membawa karya seni dalam lingkup yang sangat luas. Selain seni lukis, perkembangan seni grafis saat ini mulai pesat. Dalam seni grafis modern dan dalam sejarah seni grafis abad 20 teknik cetakan kayu memainkan peran khusus. Yang perma kali menemukan kesan gambar yang elementer dan kuat dalam teknik cetakan kayu adalah para seniman ekspresionis. Dalam karya-karya pelukis “Brücke” (antara lain Ernst Ludwig Kirchner, Emil Nolde), anggota kelompok “blauer Reiter” dan khususnya Max Beckmann teknik cetakan kayu mengalami masa keemasannya. Setelah perang dunia kedua Grieshaber dengan edisi cetakan kayunya menjadi terkenal di tingkat internasional dan mempengaruhi seniman angkatan yang lebih muda. Pengikut seni lukis beraliran neo-ekspresionisme seperti Markus Lüpertz, Georg Baselitz dan A.R. Penck dan juga angkatan lebih muda dari aliran seni lukis neo-figuratif seperti Bernd Zimmer saat ini mencurahkan perhatian mereka pada cetakan kayu (Burchard, 2003).

Pergeseran makna seni lukis juga diiringi dengan berkembangnya peralatan dan media-media seni rupa. Seni grafis mulai berkembang pesat dengan adanya fasilitas-fasilitas modern seperti komputer. Saat ini istilah ‘New Media Art’ sangat popular pada berbagai praktik seni yang menggunakan perangkat teknologi. Konsep ‘New Media’ mulai dikenal sejak akhir 90-an. Secara spesifik, new media berhubungan dengan digitalisasi dan komputerisasi bidang kehidupan manusia sehingga proses penerimaan, pengaksesan dan pengiriman informasi menuntut cara-cara dan tradisi baru (Damajanti, et al., 2005).

Revolusi teknologi komunikasi informasi yang sekarang ini mewabah di seluruh dunia, menghasilkan sebuah dunia baru yang instan dan berpotensi tidak terkontrol dalam komunikasi satu-per satu individu. Masyarakat spasial mulai tergantikan dan berada pada posisi relokasi oleh munculnya sebuah masyarakat semu (virtual). Sebuah tata ekonomi internasional baru mulai menata diri di sekitar apa yang disebut sebagai cyberspace dan menantang secara langsung otonomi negara-bangsa (kompas.com, 2006).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Welcome To By-U Topia World

What if, you think is not as you think...
Make Your own delusion...