Arsip Blog

Minggu, 19 September 2010

Empat Musim

Ketika matahari mulai terasa hangat, cinta akan bersemi memperlihatkan kuncup-kuncup berwarna yang mempesona. Benih-benih hati berubah menjadi bunga kehidupan yang memancarkan cahaya keindahan. Suara jagad raya akan terdengar seperti nyanyian malaikat yang diiringi alunan musik surgawi.

Sesaat terik mentari mulai menunjukkan kehebatannya. Tegar dan kuat menantang hari. Cinta yang tumbuh di antara dua manusia terasa semakin hangat seperti hangatnya pasir pantai yang putih terhampar memukaukan dua pasang mata yang saling jatuh cinta.



Puing-puing kejenuhan berguguran seiring waktu matahari bersinar. Ranting dan dahan-dahan pohon mengering dan menggugurkan daun-daun tua yang sudah tak kuat lagi menggantung di antara angin yang menerpa. Keindahan tetap terasa bila kita menikmati bunga sakura yang berguguran menghujani teduhnya hati. Namun apa artinya pohon tanpa daun?

Mataharipun sudah tak sanggup lagi bertahan menerangi mereka. Awan gelap mulai menutupi hati-hati yang kecewa laksana badai yang berhembus terlalu kencang. Namun kekuatan hati harus menuntutnya bertahan. Salju yang berjatuhan membekukan seluruh perasaan yang selama ini tumbuh. Meski dingin dalam kegelapan mengeraskan hati yang menjadi batu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Welcome To By-U Topia World

What if, you think is not as you think...
Make Your own delusion...